Jenis Biro Perjalanan Wisata (Tour Operator) dan Jenis Tour



JENIS BIRO PERJALANAN WISATA (TOUR OPERATOR) DAN JENIS TOUR

Biro perjalanan wisata (BPW) merupakan salah satu usaha jasa wisata yang bergerak menangani tour package dan bertujuan untuk memudahkan seluruh masyarakat yang ingin berwisata di suatu tempat. Keterangan lebih lanjut mengenai BPW ini, bisa kalian baca di tulisan saya sebelumnya.
Di sini saya akan membahas mengenai jenis tour dan jenis operator seperti apa sih yang ada di dunia ini? Mari kita bahas.
Tour (perjalanan wisata) sendiri merupakan sebuah perjalanan untuk mengunjungi obyek/ atraksi wisata dengan memanfaatkan komponen-komponen pariwisata, seperti transportasi, akomodasi, restaurant, souvenir, budaya, adat, dan fasilitas lain. Perjalanan Wisata dapat dikelola secara perorangan / kelompok maupun dengan menggunakan jasa biro perjalanan yang berupa paket wisata.
Macam-macam Tour ditinjau dari sisi asal kedatangan dan daerah tujuan wisatanya terdiri dari Inbound Tour, Outbound Tour, dan Domestic Tour.

a.    Inbound Tour
Inbound tour merupakan kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan masuknya wisatawan asing ke suatu negara tertentu, misalnya wisnus asal Belanda berwisata ke Indonesia.
Service execution tipe ini adalah:
-       Client yang bermaksud berkunjung ke Indonesia  dapat menghubungi Tour Operator setempat yang akan menindaklanjuti dengan menghubungi Biro Perjalanan di Indonesia atau bila memungkinkan client bisa  langsung menghubungi Biro Perjalanan di Indonesia.
-       Biro Perjalanan yang dihubungi dapat bekerja sama dengan Kantor Cabang (kalau punya) dan Agen Perjalanan Lokal, untuk masalah reservasi dan operasionalnya.
-       Biro Perjalanan (Pusat & Cabang) dan Agen Perjalanan Lokal menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk perjalanan wisata tersebut ,dengan bekerja sama dengan industri pariwisata lainnya ( Hotel, transport, restoran, dll).
-       Pelaksanaan tur oleh para penyedia jasa pariwisata dan unsur lain yang terkait, berdasarkan pesanan yang diterima.

b.    Outbound Tour
Merupakan kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan keluarnya warga negara sendiri yang bepergian keluar negeri sebagai wisatawan, misalnya warga negara Indonesia berkunjung ke Belanda.
Tata cara outbound tour:
-       Client yang bermaksud berkunjung ke Luar Negeri bisa menghubungi Biro Perjalanan setempat atau ke Biro Perjalanan yang menyelenggarakan paket/produk wisata yang sesuai.
-       Biro Perjalanan tersebut akan menindak lanjuti dengan menghubungi Tour Operator di Luar Negeri yang akan menyiapkan dan melaksanakan perjalanan wisata sesuai dengan pesanan.
-       Biro Perjalanan tersebut juga menyiapkan semua layanan yang diperlukan, seperti tiket penerbangan, travel document, airport handling, asuransi, dll.
-       Pelaksanaan tur sesuai dengan persiapan yang dilakukan.

c.    Domestic Tour
Merupakan kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan dilakukannya perjalanan wisata oleh warga negara sendiri di tanah airnya sendiri, misalnya orang Jakarta berlibur ke Yogyakarta.
Tata cara domestic tour:
-       Client domestik yang bermaksud berkunjung ke daerah lain di Indonesia bisa menghubungi  Biro Perjalanan  setempat yang akan bertindak sebagai penyelenggara perjalanan.
-       Biro Perjalanan tersebut akan menindak lanjuti dengan menghubungi/ bekerja sama dengan Agen Perjalanan Lokal dan Kantor Cabang Perusahaan(kalau punya) yang berada di wilayah operasional perjalanan wisata.
-       Biro Perjalanan (Pusat & Cabang) dan Agen Perjalanan Lokal menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk perjalanan wisata tersebut ,dengan bekerja sama dengan industri pariwisata lainnya, seperti hotel, transport, restoran, dll.
-       Pelaksanaan tur oleh para penyedia jasa pariwisata dan unsur lain yang terkait, berdasarkan pesanan yang diterima.

Tour/wisata dikatakan sebagai suatu produk jasa, karena merupakan suatu proses kegiatan yang dimulai dari merencanakan perjalanan menuju satu atau lebih tempat persinggahan sampai kembali lagi ke tempat asal dengan merangkaikan beberapa komponen yang diperlukan dalam perjalanan tersebut dalam kurun waktu yang ditetapkan. Hasil dari proses pengemasan komponen tour tersebut kemudian dijual kepada masyarakat melalui promosi.
Tour Operator merupakan gabungan dari komponen wisata dan perjalanan untuk membuat paket liburan. Untuk mempromosikan produk perusahaan, paket wisata, dan itineraries biasanya dilakukan dengan membuat iklan dan brosur yang menarik untuk menarik minat wisatawan menggunakan jasanya.
Tour Operator masih menggunakan kontrak dengan supplier, seperti maskapai penerbangan, hotel, perusahaan pelayaran, dsb, dan pengaruh atas entitas lain, seperti dewan pariwisata dan otoritas pemerintah lainnya untuk membuat paket wisata dan keberangkatan grrup khusus untuk destinasi yang mungkin akan sulit dan mahal untuk dikunjungi.

Jenis Tour Operator:
  • Wholesaler Tour Operator
 Dalam  Wholesaler Tour Operator, penjualan produk dilakukan secara langsung kepada wisatawan tetapi melalui perusahaan perjalanan retailer. Produk yang dihasilkan dalam jumlah banyak sehingga dalam pemasaran produknya diperlukan perusahaan perjalanan perantara yang berupaya menyebarkan pemasaran secara luas untuk dapat menjangkau wisatawan sebagai konsumen.
  • Retail Tour Operator
 merupakan penjualan produk paket wisata yang dilakukan langsung kepada wisatawan. Proses penjualan produk langsung terjadi antara tour operator sebagai produsen dengan wisatawan sebagai konsumen. Jumlah produk yang dihasilkan lebih sedikit dari wholesaler tour operator.
 
Berikut terdapat asosiasi Tour Operator dibeberapa negara, seperti:
1.    AS, terdiri dari National Tour Association (NTA), The United States Tour Operators Association (USTOA), dan The American Bus Association (ABA).
2.    Eropa terdapat European Tour Operators Association (ETOA).
3.    UK terdiri dari The Association of British Travel Agents (ABTA) dan The Association of Independent Tour Operators (AITO).
4.    Amerika Utara terdapat Receptive Services Association of America (RSAA).

Semoga bermanfaat!

Referensi:
-       Wardani, U.E, dkk. 2008. Usaha Jasa Pariwisata. Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Komentar

Postingan Populer