Destinasi Wisata Bersejarah di Magelang
Travel
Part Four :
Kolam Dinasty Syailendra, Candi Umbul
Hallo
everybody... masih menunggu cerita perjalanan saya
kaannn. Kali ini saya akan mampir ke tempat wisata yang dingin-dingin seger
gitu. Ke tempat yang dulunya menjadi tempat pemandian permaisuri. Kali aja
kecantikannya bisa nempel di badan Fita hehehe ^^
Lokasi
Candi Umbul
merupakan salah satu peninggalan purbakala sekaligus pemandian air hangat di
kabupaten Magelang yang sudah dibangun sejak zaman dahulu, pada zaman Wangsa
Syailendra. Hingga kini sisa peninggalan di Candi Umbul tersebut masih dijaga
dan dilindungi sebagai salah satu tempat wisata favorit keluarga di Kapubaten
Magelang. Keberadaan Candi Umbul ini menjadi salah satu daya tarik wisata utama
di daerah Grabag yang bersanding dengan Air Terjun Sekar Langit dan Telaga
Bleder.
Letak
Candi Umbul yaitu di desa Kartoharjo, kecamatan Grabag, kabupaten Magelang,
Jawa Tengah. Lokasi Situs Candi Umbul berada di dekat ibukota kecamatan Grabag
Magelang. Dari arah Semarang, kalian bisa mengambil jalan kiri sebelum mencapai
Kecamatan Pringsurat, Temanggung dan kurang lebih 400 meter, kalian akan segera
sampai di kawasan wisata ini. Namun
bila kalian berkendara dari Yogyakarta, kalian harus mengambil arah kanan tepat
di pertigaan Desa Krincing menuju Grabag lantas ikutilah papan penunjuk arahnya
menuju kawasan wisata Candi Umbul Magelang.
Sejarah
Asal
usul dari nama Candi Umbul berasal dari satu kata “umbul”, atau dalam bahasa
jawa disebut “mumbul” yang berarti muncul karena sumber mata air yang keluar
dari dasar kolam menyembul seperti gelembung-gelembung.
Candi
Umbul diperkirakan merupakan candi hindu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang
dibangun pada abad ke 9 Masehi. Menurut informasi, pada zaman dahulu digunakan
sebagai pemandian putri raja setelah melakukan suatu ritual di Candi Borobudur.
Sumber air panas (hangat) ini ditemukan pada kisaran abad ke 8-9. Disekitar
candi ini konon dikelilingi bangunan candi penjaga karena ditemukan beberapa
potongan batu yang terdapat relief. Situs ini pernah tertimbun ketika agama
Islam masuk ke nusantara dan digali pada zaman penjajahan Belanda.
Kolam
pemandian Candi Umbul ditemukan dan dieskavasi oleh Pemerintah Belanda sekitar
tahun 1870-an. Pada mulanya lokasi kolam pemandian itu berada di bagian
belakang kompleks percandian yang terletak di tepian aliran Kali Elo. Letusan
Gunung Merapi Tahun 1906 telah mengakibatkan candi Umbul mengalami
kerusakan dan terpendam oleh material vulkanik yang mengalir melalui kali itu.
Proses rekonstruksi ulang Candi Umbul dengan memindah lokasi kolam sedikit
menjauh dari Kali Elo. Pondasi asli candi tak jauh dari kolam itu hingga
kini masih terpendam di dalam tanah. Tempat pemandian yang dibuat pada masa
Dinasti Syailendra ini sebenarnya ingin dibuat seperti Pemandian Taman Sari
yang berada di Kraton Yogyakarta.
Tapi karena terjadi perselisihan, tempat tersebut tidak tuntas penyelesaiannya
hingga sekarang.
Keunikan
Kolam
pemandian candi umbul ini merupakan tempat mandi dari para putra dan putri
bangsawan pada zaman dahulu. Dan kolam ini terbagi menjadi dua tempat, yaitu
tempat pemandian pertama berupa pemandian air panas alami (air hangat
sebetulnya) dan disebelahnya pemandian air tawar (biasa).
Di
kawasan Situs Candi Umbul, yang terlihat dominan adalah sebuah pemandian air
panas yang dikelilingi batuan. Sejumlah batuan situs berjejer rapi di tepian
kolam dan menggambarkan berbagai relief binatang dan tumbuhan, ada juga stupa
di bagian puncak candi. Keberadaan pindasi yang berada di sudut dasar kolam
berperan sebagai tiang penyangga maupun tiang pelindung. Dan sedangkan batuan
lainnya berbentuk lingga datang adalah alas duduk yang berfungsi untuk
bersemadi para ksatria. Dan bila dilihat dari relief serta beberapa petilasan
berbentuk lingga dan yoni di titik-titik tertentu, membuktikan jika Candi Umbul
adalah candi yang bercorak Hindu.
Yang
lebih unik dari kolam Candi Umbul adalah tidak adanya bau sulfur layaknya
sumber pemandian air panas di kawasan wisata air panas lain. Akan tetapi,
kandungan belerang yang ada di kawasan pemandian ini masih bermanfaat untuk
menyembuhkan penyakit kulit, suhu airnya bisa menjadi terapi tulang, membantu
melancarkan peredaran darah. Situs Candi Umbul saat ini masih digunakan
masyarakat sebagai tempat pemandian air hangat umum dan pada hari-hari tertentu
digunakan untuk ritual atau tradisi mensucikan diri seperti Padusan menjelang
Bulan Ramadhan, Upacara Melasti menjelang Hari Raya Nyepi, dan ritual lain yang
dilakukan sekelompok orang.
Kritik, Saran, dan
Opini
Perawatan
situs Candi Umbul sampai sekarang sangat bagus. Akses jalur menuju kesana juga
mudah karena terdapat papan petunjuk untuk ke Candi Umbul ini. Namun situs
Candi Umbul ini dikelilingi oleh pagar beton sehingga bila kita lewat sekilas
di depannya, kita tidak mengetahui bahwa di dalamnya terdapat situs peninggalan
sejarah yang sangat unik dan bermanfaat bagi tubuh. Jadi tempat bagian luar
harus diperhatikan dan dijadikan menarik, supaya orang-orang yang lewat di
depannya mau mampir dan untuk pengunjung
juga agar tidak bingung dalam mencarinya.
Menarik
dan sangat bermanfaat kan.... berkunjunglah kesini jika ingin sehat ^^. Saya
akan mengshare tempat wisata yang bersejarah banget di Travel Part Five. Tunggu yaaa.... Kritik dan masukan jangan lupa ya
guys J
Sumber:
-
Lokasi: Google Maps
Komentar
Posting Komentar