Destinasi Wisata Bersejarah di Magelang

Travel Part Five : Candi Selogriyo



Hallo hi hiii travelers....akhirnya tiba di tempat wisata bersejarah terakhir  yang saya kunjungi nih  :”(((. Eittss tenang  jangan sedih! Saya akan tetap berusaha untuk membagikan cerita saya yang selanjutnya lagi, okay? ^^
Perjalanan yang kelima saya kali ini ke candi lagi. Candi ini memang tidak terkenal dan pasti kalian belum pernah mendengarnya. Candi itu adalah jeng jeng jeng........... Candi Selogriyo. Asing bukan? Tapi tenang, saya akan mengenalkannya pada kalian. Candi ini tidak kalah menarik dari candi-candi lainnya kok.

Lokasi

Candi Selogriyo merupakan salah satu candi peninggalan masa Hindu yang berada di Magelang. Candi Selogriyo terletak di dusun Campurejo, Desa Kembangkuning, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi ini terletak di lokasi terpencil dari pemukiman penduduk yaitu di kaki gunung Sumbing dan tersembunyi diantara lereng timur tiga bukit yaitu bukit Condong, Giyanti, dan Malang.
Letak Candi Selogriyo secara administratif  berada di Desa Candisari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Route yang terdekat adalah jalur Magelang-Bandongan. Sesampai di Pasar Bandongan belok ke kanan menuju kecamatan Windusari. Di sebuah pertigaan terdapat papan petunjuk arah ke candi.
Sejarah
Candi Selogriyo adalah sebuah situs peninggalan purbakala yang diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini konon merupakan peninggalan masa kejayaan Hindu abad ke-8 M. Candi Selogriyo, yang disebut-sebut sebagai peninggalan Wangsa Sanjaya pada abad ke-8 M ini, di bangun pada zaman yang sama dengan candi di dataran tinggi Dieng.
Candi Selogriyo adalah peninggalan masa Hindu sekitar abad ke-8 yang antara lain ditandai arah hadap pintu ke Timur, adanya arca Ganesha, Durga, Agastya di candi tersebut. Candi ini ditemukan pertama kali oleh Hartman pada 1835 pada masa penjajahan Belanda. Pertama kali ditemukan dalam keadaan runtuh dan kondisi candinya tidak utuh seperti sekarang melainkan berupa pecahan – pecahan bagian candi dan oleh karena hal tersebut kemudian Hartman membentuk sebuah tim yang bertugas menyusun ulang Candi Selogriyo. Pada bulan Desember 1998, candi ini hancur karena bukit tempat bangunan berdiri mengalami kelongsoran. Kemudian dilakukan proses rekonstruksi ulang selesai pada tahun 2005.
Keunikan
Salah satu keistimewaan candi tanpa perwara ini adalah kemuncaknya yang berbentuk buah keben. Kemuncak tersebut disebut amalaka. Arsitektur Indonesia Klasik berlatar belakang agama Hindu ini menghadap ke arah timur. Di empat sisi dinding bangunan candi terdapat lima relung tempat arca-arca perwujudan dewa. Arca-arca tersebut adalah Durga Mahisasuramardini (dinding utara), Ganesha (dinding barat), Agastya (dinding selatan), serta Nandiswara dan Mahakala (dinding timur).
Keunikan lainnya adalah jalannya. Sebagian jalan menuju ke Candi Selogriyo ini adalah jalan setapak yang membelah areal persawahan penduduk yang masih tetap dibiarkan sebagai jalan tanah. Jadi masyarakat disana ingin tetap mempertahankan jalan tanah tersebut agar tetap terjaga kelestariannya. Jalanan ini cocok sekali bagi yang suka hiking menjelajah alam. Sepanjang perjalanan kita akan dimanjakan dengan penorama bebukitan kaki Gunung Sumbing dan ladang terasering petani desa Kembangkuning. Dari kejauhan nampak Candi Selogriyo yang berada di rerimbunan pohon – pohon di bukit.
Candi Selogriyo terdapat mata air berbentuk mirip pancuran,  lokasinya berjarak sekitar 10 meter dari candi. Menurut keyakinan warga setempat, konon air pancuran tersebut dipercaya dapat mengobati berbagai macam penyakit dan memberi awet muda. Menurut sesepuh warga sekitar, Candi Selogriyo merupakan tempat ibadah dan pemujaan para pendeta Hindu atau tempat raja menyepi.
Opini, Saran, dan Kritik
Candi Selogriyo ini masih asri dan pemandangan alam sekitarnya sangat menakjubkan, jadi masyarakat, pemerintah, dan pengunjung perlu menjaganya agar alamnya tetap lestari sampai kapanpun. Akses ke Candi Selogriyo sendiri tergolong sulit karena memang jalan menuju candi terutama dari desa terdekat hanya bisa dilalui oleh sepeda motor sampai pos pembelian tiket. Dari pos pembelian tiket jarak ke candinya sendiri sekitar kurang lebih 1km melewati jalan setapak menyusuri lereng – lereng bukit. Disarankan untuk yang belum terbiasa di jalan sempit untuk mengurungkan niatan ke menaiki motor sampai ke Candi Selogriyo. 
Sudah ada sedikit gambaran tentang wisatanya kan? Pasti ada ketertarikan untuk mengunjunginya dong, betul? Semoga memberi manfaat untuk menentukan list wisata kalian nantinya yaa J. Kritik dan masukan tidak lupa ya guys.... Saya akan kembali dengan membawa cerita baru yang lebih menarik lagi. Janji! Maaf dengan kegaringan ceritanya L semoga benar-benar memberi manfaat bagi kalian ya. Annyeong ~
Sumber:

-          Lokasi: Google Maps

Komentar

Postingan Populer